Hai semuanya! Pada postingan kali ini saya ingin berbagi pengetahuan dan pengalaman saya dalam memperingati Hari Kesehatan Mental Dunia 2020. Yuk disimak!
Hari Kesehatan Mental Dunia pertama kali
diperingati pada tanggal 10 Oktober 1992 yang digagas Wakil Sekretaris Jenderal
Richard Hunter. Hingga tahun
1994 Hari Kesehatan Mental tidak memiliki tema khusus. Tujuannya adalah untuk
mempromosikan advokasi kesehatan mental dan mendidik publik tentang isu-isu
yang relavan (“10 Oktober Hari Kesehatan Mental Sedunia 2020,” 2020).
Hingga akhirnya setiap tahun Hari
Kesehatan Mental diberikan tema khusus. Sebagai contoh tahun 2017 bertema
Depresi, 2018 bertema Generasi Muda yang Berbahagia Tangguh dan Sehat Jiwa
Menghadapi Perubahan Dunia, 2019 bertema Pencegahan Bunuh Diri, dan tahun 2020
ini bertema Investasi Kesehatan Mental.
Mengapa tahun ini bertema Investasi
Kesehatan Mental? Tahun ini dunia sedang dihadapkan dengan pandemic. Kehidupan
sehari-hari dihadapkan dengan banyak tantang dari petugas kesehatan, pelajar,
pendidik, pekerja, belum lagi yang mengalami konsekuensi ekonomi. Oleh sebab
itu kebutuhan kesehatan mental menjadi meningkat dalam beberapa bulan
belakangan. Investasi kesehatan mental menjadi hal yang lebih penting daripada
sebelumnya.
Yaa..
itu adalah sekilas tentang latar belakang dari Hari Kesehatan Mental. Jika
ingin mengetahui lebih lanjut bisa membaca di website-website resmi Kesehatan
Mental seperti Website WHO dan sebagainya. Di bawah ini saya ingin berbagi
pengalaman merayakan Hari Kesehatan Mental
dengan menggambar mandala di rumah.
Kegiatan menggambar mandala bersama
diselenggarakan oleh Indonesia Art Therapy Community (IATC) dengan pembica Dr.
Monty P Satiadarma, beliau adalah dosen saya ketika kuliah dulu. Kegiatan ini
dilakukan via zoom dan diikuti oleh 1000 orang peserta. Kenapa
mandala? Dalam Art Therapy, mandala merupakan salah satu langkah yang biasa
dilakukan guna belajar mengenali diri. Dengan memproyeksikan diri melalui
gambar mandala, seseorang akan lebih waspada tentang kondisi dirinya pada saat
tertentu.
Mandala secara harfiah artinya adalah lingkaran. Seperti hidup kita yang
selalu berputar. Mandala juga dapat dikatakan sebagai seni meneropong diri. Peserta
diberikan instruksi untuk menggambar lingkaran dan menggambar di dalam
lingkaran. Untuk ukuran lingkaran, apa yang digambar dan warna peserta diberikan
kebebasan. Peserta juga diizinkan memakai alat bantu seperti penggaris, jangka,
dan sebagainya. Setiap mandala yang digambar dan cara menggambar memiliki
arti masing-masing. Seperti letak mandala mengindikasikan kemampuan seseorang
untuk dapat menempatkan diri dan beradaptasi dengan lingkungannya. Gambar di
dalam mandala mengindikasikan inner self seseorang. Penggunakan alat bantu juga
mengindikasikan keadaan seseorang. Meski sebenarnya ukuran mandala tidak harus
simetris karena dalam hidup ini tidak selalu pasti dan simetris seperti
matematika.
Kegiatan menggambar mandala bersama dilakukan
dari jam 13.00 – 15.30. Dimulai dari paparan materi, tanya-jawab dan menggambar
bersama. Di bawah ini adalah gambar mandala saya, mmh.. kira-kira artinya apa
ya? Hehe.
Semoga
tulisan saya bermanfaat bagi yang membacanya.
Love, Irena.