Setelah Orientasi Sabang Merauke
yang dilaksanakan minggu lalu, pada hari senin 10 Agustus 2015 tibalah hari pertama dari
serangkaian kegiatan Sabang Merauke Batch 3. Tema kegiatan Sabang Merauke Batch
3 hari pertama adalah Bermain dan Berkreasi. Seperti biasa, meeting point dilakukan di Taman
Jenggala, tepat di seberang head office Indonesia Mengajar. Pagi hari sebelum
keberangkatan tampak antusisme dari Anak Sabang Merauke (ASM) dan Kakak Sabang
Merauke (KSM) yang masing-masing berjumlah 15 orang. Mereka tidak datang tepat
waktu, namun datang sebelum jam yang ditentukan. Hebat
sekali! Setelah melakukan persiapan dan briefing oleh Penanggung Jawab Harian
(PJH), yaitu Kak Meiske. Kamipun berangkat menggunakan Elf yang disediakan oleh
PT Asuransi Cigna menuju Kampus Bina Nusantara (BiNus) Internasional.
Setiba di Kampus BiNus Internasional, ASM diminta kembali mengucapkan peraturan emas yang dibuat oleh
Kak Putri. Peraturan tersebut wajib ditaati selama melaksanakan kegiatan Sabang Merauke Batch 3. Merekapun
mengucapkan bersama-sama dengan lantang, “Satu, semua pertanyaan adalah baik,
dua, semua karya adalah keren, dan tiga, hargai yang berbicara.” Ya! ASM dan KSM siap melaksanakan kegiatan
Bermain dan Belajar hari ini.
Kegiatan diawali dengan perkenalan oleh Kakak-kakak dari Kampus BiNus Internasional. Tugas ASM hari ini adalah membuat kartu ucapan untuk berbagai perayaan agama di Indonesia. Seperti yang kita ketahui Indonesia memiliki enam agama utama yaitu Buddha, Hindu, Islam, Katolik, Kristen, dan Kong Hu Cu. Kelompokpun dibagi, di mana dalam satu meja berjumlah 5-8 orang yang terdapat ASM, KSM, dan Kakak dari BiNus. Setiap kelompok terdiri dari berbagai macam agama. Setelah diberikan instruksi dan contoh, ASM mulai bekerja membuat kartu ucapan dengan bantuan KSM. Oh ya, kartu ucapan yang dibuat ASM bukanlah kartu ucapan biasa melainkan kartu ucapan kreatif seperti bermodel pop up, pintu ajaib, angpao, ketupat, dan lain-lain. Semangat ASM pun terlihat dalam kegiatan ini, seperti Febri asal Riau yang dengan antusias menjelaskan arti bunga teratai di agama Buddha.
Setelah itu, acara dilanjutkan
dengan sharing tradisi perayaan di daerah asal ASM. Dengan percaya diri Nisa
asal Sumatera Utara mengacungkan tangannya dan bercerita. Di tempat Nisa
terdapat Kerja Tahunan, yaitu pesta yang mengundang keluarga dekat dan jauh
lalu membuat makanan yang bernama Cimpa. Biasanya pada saat Kerja Tahunan tidak
ada rakyat yang pergi ke ladang. Lalu, Saifullah asal Nusa Tenggara Barat tidak
kalah semangat, ia bercerita tentang makanan tradisional daerah asal yaitu
Cacan. Terakhir, Rosmiati asal Jawa Barat yang bercerita tentang Pesta Laut
dengan mengarak dan memotong kerbau.
Setelah sharing, Tim dari BiNus Internasional mempresentasikan cara-cara membuat film. Sehabis presentasi, ASM dan
KSM disuguhkan film karya Mahasiswa BiNus yang bercerita tentang Aceh.
Di sini, ASM mendapatkan pelajaran bahwa film sangatlah bermanfaat, karena dapat menjadi sarana
untuk mengenalkan budaya masing-masing daerah asal kepada banyak orang.
Sesi mengenai games bersama Kak
Eko Nugroho dan tim adalah kegiatan selanjutnya. Beliau adalah CEO dan
co-founder Kummara, yaitu board game developer pertama Indonesia. Kak Eko
menanamkan rasa toleransi akan perbedaan melalui games, beliau berkata “Dengan
bermain kita tidak peduli dengan perbedaan karena kita memiliki tujuan yang
sama, Tuhan menciptakan perbedaan untuk dirasakan dan dirayakan bukan
diributkan.” ASM dan KSM pun berkesempatan mencoba games ciptaan Kak Eko dan
tim, yaitu The Festivals of Indonesia. Tema dari games ini pun keragaman dan
keindahan tempat-tempat di seluruh Indonesia. Kelompokpun di bagi menjadi empat
orang setiap kelompok. Setiap kelompok dibagikan satu buah games. Selama
mencoba games teriakan riang, celotehan canda, dan mimik lucu tidak
henti-hentinya terlihat pada wajah ASM maupun KSM. Sungguh menyenangkan sekali.
Diakhir acara Kak Eko Nugroho dan tim memberikan games ciptaannya secara gratis kepada
Sabang Merauke. Terima kasih banyak!
Setelah sesi bersama Kak Eko
Nugroho dan tim selesai, ASM diminta melakukan refleksi atas apa yang sudah mereka
lakukan dan apa yang mereka dapatkan dari teman-teman sesama ASM sehari ini.
Sebagian besar dari mereka menjawab mempelajari toleransi akan ragam agama dan
budaya. Dan ada juga yang menjawab belajar mengenai makna bermain, film, dan
kesenian. Refleksi usai, selesai sudah kegiatan Bermain dan Berkreasi Sabang
Merauke Batch 3 hari pertama.
Semoga tulisan saya bermanfaat bagi yang membacanya
Love, Irena Nova Wijaya
No comments:
Post a Comment