Halo halo halo!
Kali ini saya ingin
berbagi pengalaman berkunjung ke tempat penampungan hewan. Ini adalah
pengalaman pertama dan terasa menyenangkan! Singkat cerita, kenapa saya ke
sana? karena ingin mencari kucing saya yang hilang, namanya Billy :( saya berharap
ada yang menemukan Billy atau Billy kena sweeping
lalu berakhir di tempat penampungan. Jadi saya tinggal menjemputnya, tapi
ternyata Billy tidak ada di sana.. hiks.
Tapi di luar itu ada beberapa hal yang dapat saya bagikan untuk kalian
semua.
Nama tempat ini adalah
Pondok Pengayom Satwa di daerah Ragunan. Saya ke sana hari sabtu
12/01/2019 sekitar pukul 14.00. Di tempat ini terdapat klinik hewan, tempat
penitipan hewan, tempat rawat inap, mandi, kremasi, kubur, dan adopsi. Oh ya,
juga ada petshop nya! Cukup lengkap ya? Ketika baru sampai,
saya langsung di sambut beberapa anjing yang sedang duduk di depan pintu masuk.
Anjing-anjing ini tidak mengganggu hanya menikmati udara sore di teras.
Ketika masuk saya
langsung bertemu dengan petugas yang sedang duduk santai. Lalu saya
mengutarakan maksud untuk melihat-lihat kucing yang dapat diadopsi atau
kucing-kucing yang di tampung di sini. Selanjutnya saya diantarkan ke bangunan
yang diberi nama Rumah Kucing, lucu sekali ya :) Lantai satu berisikan beberapa
kamar seluas sekitar 1,5 X 1,5 m, yang masing-masing kamar berisikan 1 sampai 3
kucing. Tapi ada juga beberapa kucing yang dibebaskan di ruang tengah. Kenapa
dipisah-pisah? Kata pertugas, agar tidak berkelahi.
Lalu saya naik ke
lantai dua, saya hanya sebatas tangga teratas karena pintu ke ruang tengah
lantai dua di kunci. Tapi karena pintu dan pembatasnya terbuat dari
jaring-jaring, otomatis saya bisa melihat kucing-kucing di lantai dua. Di
lantai dua ini tidak ada kamar-kamar, hanya ruangan yang cukup luas. Di sini
banyak sekali kucing, mungkin sekitar 15 -20 ekor.
Secara kesuluruhan
Rumah Kucing ini cukup bersih, terdapat tempat-tempat air minum di berbagai
sudut, terdapat bak pasir, namun yang saya lihat tidak ada makanan. Mungkin
ketika saya datang sudah lewat jadwal makan para kucing. Sejujurnya saat itu
saya tidak tega melihat kucing-kucing yang mengeong-ngeong kepada saya. Ingin
rasanya memberi makanan basah agar para kucing senang, tapi pada saat itu saya
tidak membawa makanan kucing. Sayangnya, kurang persiapan. Jadi yang mau ke
sini bawa makanan kucing ya! Kucing-kucing ini juga dapat diadopsi, namun
dikenakan biaya, untuk biaya dapat didiskusikan dengan petugas.
Keluar dari Rumah
Kucing saya melihat sederatan kuburan hewan. Rata-rata hewan anjing dan kucing.
Wah, melihat sederetan kuburan hewan merupakan hal baru untuk saya. Setiap
nisan terdapat nama hewan serta tanggal lahir dan meninggal, seperti manusia
ya? Petugas juga menjelaskan ada kuburan yang kosong tapi sudah ada batu nisan,
itu karena pemiliki hewan sudah mem booking lahan untuk
hewannya. Menurut petugas, lahan dikenakan biaya Rp70.000,00/tahun.
Selanjutnya saya dibawa
ke aula, di dalam aula ada beberapa kandang kucing dan anjing. Hewan-hewan ini
ada yang sedang dititipkan, ada yang sedang rawat inap, dan ada juga yang dapat
diadopsi. Selanjutnya saya masuk ke petshop nya, isinya
lumayan lengkap dari makanan kering, makanan basah, dan lain-lain. Ketika saya
berbelanja ada satu anjing yang mengikuti saya, mungkin dipikirnya makanan
kucing yang saya pegang untuknya ya? hehe. Tapi untuk anjing-anjing dan
kucing-kucing yang dilepas di sini sudah aman (tidak agresif dan bersikap friendly).
Akhir cerita saya
memang tidak menemukan Billy di sini, ya sudah yang penting sudah usaha.
Mungkin selanjutnya saya ingin mencari Billy di tempat milik pemerintah yaitu
Puskeswan. Karena yang saya dengar di sana juga ada tempat penampungan untuk
kucing. Sekian cerita saya kali ini.
Semoga tulisan saya bermanfaat bagi yang
membacanya.
Love, Irena
No comments:
Post a Comment