HALO!
Ditulisan kali ini saya ingin berbagi pengalaman menonton serial televisi yang
berjudul Game of Thrones.
Berawal dari hype orang-orang di berbagai
social media tentang season terakhir Game of Thrones. Sebagus itukah?
Sejujurnya saya adalah penikmat film dengan genre science fiction, komedi dan
drama. Jadi melihat latar belakang serial Game of Thrones tentang peperangan
kekuasaan saya cenderung enggan. Tapi ya sudah, karena libur lebaran selama 1
minggu saya putuskan untuk mencoba pengalaman berbeda.
Sebelum menonton Game of Throne biasanya tertulis peringatan:
“The
following program may contain mature theme, violence, nudity, sex, coarse
language, drug or horror and may not be suitable for viewers under 18. Viewer
discretion is advised and parental controls are available.”
Intinya
serial ini untuk orang dewasa berusia 18 tahun ke atas karena mengandung
unsur-unsur dewasa seperti kekerasan, seksual, bahasa kasar, obat-obatan dan
misteri.
Game
of thrones sendiri terdiri dari 8 season. Setiap season terdiri dari 6-10
episode. Setiap episode memiliki durasi 50 menit sampai dengan 1 jam 15 menit.
Saya
akan berbagi pengalaman dengan menceritakan alur cerita. Jadi bagi yang
belum menonton tidak disarankn membaca tulisan ini hehehe.
Season
1.
Sejujurnya
menonton season ini sedikit terkaget-kaget karena terlalu banyak adegan
kekerasan dan visual yang hanya cocok bagi orang dewasa. Ya mungkin karena saya
sendiri bukan penikmat film dengan tema peperangan kekuasaan seperti ini. Tapi
di season ini saya sangat tertarik dengan kisahnya Deanerys Targaryen. Awalnya
dia cenderung pendiam dan sangat menurut perintah kakak nya. Salah satunya
menikahkan dirinya dengan Khal Drogo. Padahal sang kakak menikahkan Deanerys
untuk menguntungkan dirinya, untuk membuatnya menjadi Raja. Namun karena
perlakuan semena-mena kakaknya akhirnya Deanerys membiarkan kakaknya terbunuh
oleh anak buahnya Khal Drogo. Seiring waktu, mereka juga saling mencintai. Di
akhir season Khal Drogo meninggal. Lalu Deanerys membakar jasad suaminya,
dirinya dan telur-telur naga yang dimilikinya. Keesokan paginya Deanerys muncul
dari abu-abu bekas pembakaran tanpa sehelai benang, sambil membawa 3 buah bayi
naga. Mother of dragon pun muncul..
Season
2.
Di
season ini saya tetap tidak suka semua adegan kekerasannya. Namun kehadiran
adegan-adegan fiksi seperti sihir dan nada menjadikan cerita lebih menarik. Di
sini saya juga sangat tidak suka dengan karakter Joffrey. Anak Raja yang manja
dan kejam. Ketika sang ayah meninggal maka Joffrey menggantikan ayahnya menjadi
raja. Joffrey bertindak semena-mena terhadap rakyatnya. Melihat kekerasan dan
kematian sepertinya adalah bentuk hiburan baginya. Joffrey juga membunuh Raja
Ned Stark. Lalu memaksa Sansa (anak dari Raja Ned Stark) yang terlanjur menjadi
tunangan Joffrey untuk melihat kepala ayahnya yang sudah digantung di dinding
istana.
Season
3.
Di
season ini saya belajar untuk skip beberapa adegan kekerasan haha, karena ingin
menikmati hal-hal lain. Di season ini muncul tokoh baru yaitu Margery Tyrell.
Margery memiliki karakter intelligent, sweet dan ambisius. Wajah yang cantik
dan cara berpakaian yang tidak biasa layaknya bangsawan menjadikan cerita lebih
menarik. Margery akhirnya menjadi tunangan Joffrey menggantikan Sansa. Karena
Sansa dianggap sebagai anak dari pengkhianat. Di sini Margery sangat pintar
mengambil hati Joffrey hingga Cersei (Ibunya Joeffry) curiga dan cemburu. Di
samping itu Margery juga bersahabat baik dengan Sansa.
Season
4.
Di
season ini keadaan mulai seru. Joffrey si Raja sadis mati keracunan. Usut punya
usut ternyata yang meracuni adalah Olenna Tyrell (Nenek dari Margery) yang
bekerja sama dengan Petyr Baelish (bendahara dari dewan kecil kerajaan
Baratheon). Sang nenek tidak rela cucunya menikah dengan orang seperti Joffrey.
Sayangnya, karena tidak ada yang mengaku atas pembunuhan sang raja. Tyrion
Lannister (om dari Joffrey) dituduh membunuhnya, karena dialah yang terakhir
memberi Joffrey minum. Akhirnya Tyrion dipenjara dan diancam hukuman mati.
Kehebohan ini memberikan Sansa kesempatan untuk kabur dari istana yang dibantu
oleh Petyr.
Season
5.
Di
season ini keadaan semakin naik turun. Cersei Lannister dipenjara karena
dosa-dosa yang diperbuatnya. Selama dipenjara ia dipaksa untuk mengakui dosa-dosa.
Untuk menebus dosa-dosanya Cersei diarak telanjang di kota.
Meskipun begitu Cersei tidak mengatakan dosa melakukan hubungan
incestnya. Dibelahan dunia lain, kelompok Night’s Watch dan Wilding bekerjasama
melawan serangan dari White Walker. Night’s Watch dan Wilding sebenarnya bukan
kelompok yang akur. Namun Jon Snow (anak haram dari Ned Stark) yang menjadi
pasukan Night’s Watch memiliki ide untuk bekerja sama. Hasilnya, di bawah
pimpinan Jon Snow mereka berhasil mengusir White Walker. Namun ada beberapa
pasukan yang menganggap ide karjasama Jon Snow ini adalah pengkhianatan untuk
Night’s Watch. Akhirnya Jon Snow dibunuh diam-diam oleh beberapa anggota
Night’s Watch.
Season
6.
Di
season ini saya merasa tidak sesemangat season-season sebelumnya. Seperti mudah
tertebak alur ceritanya. Jon Snow yang sudah meninggal dihidupkan kembali
dengan sihirnya Red Woman. Diceritakan juga asal muasal kenapa Hodor (pelayanan
keluarga Stark) hanya bisa berkata “Hodor.” Sebelumnya Peter bersikap licik dengan
menikahkan Sansa dengan Ramsay Bolton (anak haram dari Lord Roose Bolton).
Ramsay adalah laki-laki sadis dan selalu bertindak semena-mena. Bahkan lebih
sadis dibanding Joffrey. Di season ini Sansa berhasil kabur dari Ramsay dan
berkumpul bersama kakak tirinya, Jon Snow. Sayangnya, Rickon (adik Jon Snow dan
Sansa) ditangkap dan dibunuh. Yang paling kasihan adalah Tommen (anak terakhir
Cersei), ia bunuh diri karena tidak bisa menerima perilaku Cersei yang membunuh
istrinya.
Season
7.
Season
ini cukup dramatis dan mengubah persepsi penonton terhadap karakter di Game of
thrones. Dimulai dari Brann Stark yang berubah menjadi Three Eyed Raven, dari
anak yang penurut dan manis menjadi sosok yang “dingin.” Kejadian mengharukan
juga terjadi dimana 3 saudara Stark (Sansa, Arya dan Brann) berkumpul kembali
di Winterfell. Pasukan Night King (mayat hidup) semakin membesar dan berjalan
untuk menghancurkan dunia. Akhirnya hampir seluruh kerajaan bekerjasama untuk
menaklukkan Night King. Ya hampir, karena Cersei lebih mementingkan kekuasaanya
bahkan ia hampir membunuh Jaime (saudara incest nya) karena tidak mau menuruti
perintahnya. Jaime akhirnya meninggalkan King’s Landing dan bergabung melawan
Night King. Di episode ini Jon Snow dan Daenerys Targaryen saling menyukai. Namun
mereka harus menerima kenyataan bahwa Jon Snow ternyata bukan anak haram dari
Ned Stark. Tapi anak kandung dari Rhaegar Targaryen (kakak Daenerys) dan Lyanna
Stark.
Nah,
untuk season 8 saya memilih untuk tidak menceritakannya! Akan lebih seru apabila Anda menonton sendiri dan tentukan apakah serial Game of Thrones ini memiliki ending yang Anda harapkan atau tidak. Yuk cerita di kolom komentar!
Semoga tulisan saya bermanfaat bagi
yang membacanya.
Love, Irena.
No comments:
Post a Comment