Halo!
Ditulisan saya kali ini saya ingin
berbagi pengalaman singkat di Singapore, yuk disimak :D
Saya ke Singapore menggunakan tiket pesawat murah dari maskapai Scoot,
yah.. karena murah tentu tidak pakai bagasi ya (hanya cabin). Tapi bagi saya
yang hanya menginap semalam itu sudah cukup. Penerbangan ke Singapore
menggunakan Scoot ada di terminal 2F Bandara Soekarno Hatta. Saya sampai di terminal 2F sekitar pukul 07.00 dan.. jeng! jeng! konter
check in belum buka :’) Akhirnya saya munggu sekitar 20 menit sampai akhirnya
saya bisa check in. Boarding saya pukul 09.45.
Karena berangkat terlalu pagi akhirnya sebelum masuk Gate saya ngopi
dulu di Starbucks.. biar melek hehe. Di sini saya juga melihat “fenomena antri,”
kasir Starbucks terbagi 2 dan customer seharusnya mengantri 1 jalur di belakang
kasir 1 dan 2, nanti yang mana kasir yang kosong customer akan dilayani di
kasir tersebut. Saya melihat ada perempuan mungkin usia SMA / kuliah dengan
memakai tas dan handphone branded. Dengan gaya yang cukup stylist saya pikir
perempuan ini seharusnya lebih sering bepergian, mampu dan mengetahui peraturan
mengantri tidak tertulis tersebut. Namun ternyata perempuan ini langsung
“menyerobot” mengantri persis di kasir 2, padahal dibelakangnya sudah ada
customer yang mengantri 1 jalur. Gatel rasanya hati ini melihat hal
tersebut.. Sampai akhirnya ia tiba di depan kasir 2, barista langsung
menginfokan bahwa harus mengantri 1 jalur. Perempuan ini masih bersikukuh dan
mengatakan bahwa kasir ada 2 maka yang mengantri harusnya 2 jalur. Namun
barista ini dengan sopan memberikan penjelasan, sampai akhirnya perempuan ini
mau juga mengantri kembali :D
Setelah melakukan penerbangan kurang lebih 2 jam sampai juga saya di
Changi Airport sekitar pukul 13.00 waktu Singapore. Sesampai di Changi awalnya
saya ingin naik MRT untuk ke Orchard namun karena melihat antriannya yang
sangat panjang akhirnya saya memilih naik taxi. Biaya naik taxi dari Changi
Airport ke Orchard (Grand Park Hotel) sekitar 18 dollars.
Sesampai di Grand Park saya hanya menitipkan koper cabin di lobby dan
langsung menuju Masjid Al Falah yang letaknya persis di belakang
hotel. Plus nya menginap di Grand Park adalah letak hotel persis di depan
masjid. Meskipun sedang ada di negeri tetangga namun ibadah tetap terasa
nyaman. Waktu terakhir saya ke Singapore (maupun ke masjid ini) sekitar 10
tahun yang lalu. Sejak saat itu sudah ada beberapa perubahan dari quotes yang
dipajang di dinding, pendingin ruangan, tempat wudhu dan sebagainya. Senang melihatnya.
Setelah dari Masjid saya memutuskan ke Takashimaya Department
Store untuk makan siang. Saya pergi ke food court yang berada di
basement. Untuk memastikan halal atau tidak, saya menanyakan langsung
kepenjualnya. Pilihan saya jatuh kepada ramen dengan dumpling. Rasanya.. yang
lebih berasa di Indonesia, mungkin yang di sini tidak memakai penyedap hehe. Di
food court juga terdapat bubble tea yang sedang hits di Jakarta yaitu Xing
Fu Tang. Antrian minuman ini cukup mengular namun masih lebih sebentar dibandingkan
di Jakarta. Saya cukup mengantri 10 menit. Rasanya memang beda. Bentuk
bubblenya lebih kecil dari pada bubble pada umumnya, teksturnya sangat kenyal,
rasanya tidak kemanisan padahal saya tidak request less sugar, creamy, fresh
dan rasa brown sugar nya pas. Pasti akan beli lagi di Jakarta,, (kalau udah ga
antri panjang hehe).
Di Singapore saya tidak ada agenda khusus. Maka dari itu dua hari di
Singapore saya putuskan untuk membuka jasa titip. Sekarang saya akan berbagi
letak-letak toko di Orchard untuk membeli barang-barang yang dititipi
dari Indonesia. Hardrock Shop merupakan toko terjauh dari hotel, saya
perlu berjalan kaki sekitar 1,3km dari Grand Park. Ketika saya tiba di Hardrock
pilihan dan ukuran hoodie maupun sweater tidak lengkap jadi di sarankan ke Hardrock
cabang Sentosa. Untuk harga hoodie / sweater memang relatif lebih mahal
dibandingkan di negara-negara Eropa. Untuk souvenir tempelan kulkas dan
lain-lain masih lengkap.
Selanjutnya apabila ingin membeli berbagai jenis Panadol atau skincare
seperti BioNike, bisa ke Watsons yang letaknya persis di bangunan
sebelah Hardrock. Toko ini ada di basement. Setelah melakukan pengecekan di
Guardian dan 7-Eleven menurut saya di Watsons lebih murah hehe. Selanjutnya
jika mau membeli kopi Nespresso ada di ION Orchard. Di sini juga
bisa melakukan coffee testing sebelum melakukan transaski. Untuk pilihan
capsule kopi memang lebih lengkap di sini namun untuk harga hanya berbeda
sedikit dari Jakarta.
Jika mau membeli Garret Popcorn dan Lush
bisa mampir di Wisma Atria. Letaknya ada di lantai B1. Antrian Garret Popcorn
tidak ramai, malah cenderung sepi. Saya juga sempat bertanya kepada penjualnya
kapan popcorn ini expired. Menurutnya popcorn ini tidak ada tanggal expired
tapi lebih baik dimakan sesegera mungkin. Untuk ukuran 1-2 hari tidak apa-apa
disimpan di koper. Namun selanjutnya lebih baik dimasukkan ke dalam wadah kedap
udara agar tekstur tetap terjaga. Selanjutnya, toko Lush satu-satunya di Orchard hanya
ada di Wisma Atria. Untuk harga memang relative lebih mahal dibandingkan Jepang
dan negara-negara di Eropa. Namun Lush Singapore adalah yang terdekat dengan
Indonesia.
Persis di depan Grand Park juga ada Apple Store. Apple Store
nya cukup besar dan ramai pengunjung. Jika ingin membeli apple di sini..
plusnya harga memang lebih murah, minusnya jika terjadi kerusakan tidak bisa
dibetulkan di Indonesia. Saya menemukan hal unik di sini, ketika membeli produk
Apple kita tidak perlu mengantri di kasir. Pegawainya cukup datang melayani
kita tepat di depan display produk yang kita inginkan. Lalu melakukan scan
barcode dan melakukan pembayaran di situ juga. Wah praktis sekali :D
Jika ingin membeli Golden Duck, produk ini banyak dijual
di sepanjang Orchard. Tidak sulit menemukannya, ada di 7 eleven, supermarket
dan lain-lain. Malam hari saya menuju Mustafa Centre, tempat berbagai
produk, dari makanan, medicines, skin care, elektronik dan lain-lain. Dari Orchard
saya menggunakan MRT, tidak terlalu sulit mencari jalur cukup ikuti petunjuk tulisan
dan warna-warna. Untuk naik MRT, penumpang diminta membeli kartu pass sekitar seharga
12 dollar. Sebagian nominal dapat digunakan, sebagian sebagai deposito. Kartu
dapat digunakan selama 2 tahun. Dari Orchard ke Mustafa Centre dikenakan biaya
sekitar 1 dollar. Di Mustafa banyak sekali makanan-makanan yang bisa kamu
jadikan jastip atau oleh-oleh. Dari berbagai rasa Samyang, berbagai jenis
Panadol, berbagai produk Neutrogena, souvenirs (gantungan kunci,
kaos dll), coklat, keripik dan lain-lain dengan harga yang sangat miring. Btw,
Mustafa Centre ini buka 24 jam jadi kamu bisa ke sini kapan saja. Persis di
depannya terdapat berbagai kedai timur tengah yang buka sampai tengah malam. Selamat
berbelanja!
Keesokan harinya saya gunakan untuk bersantai. Seperti melihat-lihat isi
Lucky Plaza yang banyak sekali menjual souvenir. Oh ya, jika kamu
menginginkan makanan dengan menu Indonesia, di sini saya rekomendasikan makan
di Ayam Penyet Ria. Ukuran ayamnya besar, rasanya pas dan sambalnya
cukup membuat lidah bergoyang. Nyum!
Sorenya saya menuju Bandara. Saya sengaja datang ke Bandara lebih cepat untuk
makan dan window shopping hehe. Jika kamu ingin membelikan parfume dan
semacamnya untuk keluarga, menurut saya paling pas beli di duty free bandara. Karena
pilihannya banyak dan harganya relative murah.
Sekian perjalanan singkat saya di Singapore. Memang lebih banyak belanjanya
ya karena saya membuka jasa titip. Bagi saya yang kurang suka liburan di
perkotaan akan lebih menyenangkan jika waktunya diisi dengan sesuatu yang menghasilkan.
Namun berbeda dengan kamu yang memang menyukai bersantai di perkotaan. Ya, setiap
orang memiliki preferensi yang berbeda-beda. Yuk berbagi pengalaman liburan
kamu di kolom komentar. Kamu lebih suka liburan di perkotaan, pegunungan atau pantai?
Semoga tulisan saya bermanfaat bagi yang
membacanya.
Love, Irena.
No comments:
Post a Comment