Friday, August 23, 2013

Apa sih artinya kodrat?

Apakah kalian pernah mendengar kalimat-kalimat seperti ini?

"Kamu itu wanita jadi sudah kodratnya mengurus rumah tangga"
"Kamu itu wanita sudah kodratnya lemah lembut dan menjaga anggota tubuh tetap cantik"
Atau
"Karena kamu pria ya sudah seharusnya kamu menafkahkan keluarga"
"Anda itu laki-laki sudah kodratnya memimpin"

Ya, tentu tak jarang kalimat tersebut mampir di telinga Anda. Entah di kehidupan nyata, film, ceramah, buku, dll. Belum lagi orang-orang terdekat yang mengucapkan.. Ibu, Bapak, Om, Tante, Kakek, Nenek, Kakak, Adik, dll.

Sebenarnya apa sih artinya kodrat?

Apa benar kodrat wanita di dapur? Namun kok banyak sekali chef kelas dunia yang berjenis kelamin pria.
Apa benar kodrat wanita harus pandai megurusi rumah tangga (contoh: menyapu atau mengepel)? Namun kok di perusahaan banyak pegawai pria yang bekerja sebagai office boy.
Apa benar kodrat wanita harus selalu menjaga tubuhnya tetap cantik? Namun ada saja salon kecantikan yang menyediakan tempat khusus pria, yang menandakan meningkatnya minat pria akan perawatan tubuh. 

Kodrat pria adalah menafkahkan keluarga? Di zaman yang modern ini banyak sekali wanita mandiri yang bekerja dan berpenghasilan.
Kodrat pria adalah sebagai pemimpin? Lalu bagaimana dengan salah satu mantan presiden wanita kita.

Mari saya jelaskan..
Sebenarnya arti kodrat adalah,
apa yang hanya bisa dilakukan oleh wanita atau pria. 
Coba pikirkan hal apa yang hanya dapat dilakukan wanita tapi tidak bisa dilakukan pria?

Yup! Menstruasi dan menopause. Itulah kodrat wanita.

Dan apa yang hanya dapat dilakukan pria tapi tak bisa dilakukan oleh wanita? 

Mmmh.. Emisi nokturnal atau mimpi basah.

Jadi, apabila ada yang berkata kodrat wanita adalah memasak atau kodrat pria adalah memimpin. Itu lebih mengacu kepada sisi feminisme atau maskulin individu. Atau apabila ada yang berkata kodrat wanita adalah mengurus anak dan kodrat pria adalah menafkahi keluarga. Itu lebih mengacu kepada role/peran.

Semoga tulisan saya bermanfaat bagi yang membacanya.
Love, Irena Nova Wijaya.