Sunday, May 31, 2015

Belajar Mengarung

Rafting atau Arung Jeram adalah aktifitas pengarungan aliran air sungai yang berjeram. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan tujuan rekreasi, olahraga, atau ekspedisi. Rafting adalah kegiatan berkelompok, maka kesuksesan kegiatan ini ditentukan oleh kekompakan dalam kelompok. Tak dipungkiri, rafting adalah kegiatan yang beresiko tinggi namun dengan pemahaman teknis, medan, kondisi fisik dan mental yang baik diharapkan pengarungan berjalan dengan sukses


Beberapa waktu lalu saya dan teman-teman mengikuti pendidikan rafting di Cisadane. Pendidikan ini diselenggarakan oleh Marsipala. Pukul 06.00 dari Grogol kami bertolak menuju lokasi pengarungan. Tidak sulit menemukan lokasi, rute kami adalah Tol Tomang - Exit Tol Bogor - Lotte Mart - Angkatan Udara Atang Sandjaja - Jembatan Ciampea. Apabila ingin menggunakan transportasi umum dapat melalui rute Stasiun Kota - Exit Stasiun Bogor - naik angkot 07 - Jembatan Ciampea. Tiba di lokasi pengarungan kami sarapan dan mempersiapkan alat-alat. Alat-alat tersebut antara lain: kapal, dayung, helm, pelampung, sendal gunung, rescue roop, webbing, flip flop, dry bag, air, dan snack.


Mempersiapkan alat.
Sebelum memulai proses pengarungan kami latihan posisi renang jeram. Posisi ini dapat digunakan ketika hanyut atau terjatuh dari kapal. Kami bergantian 'menghanyutkan diri' dan menyelamatkan rekan yang hanyut. Ketika hanyut, posisi yang benar adalah badan menghadap ke atas, kepala tegak, kaki menekuk seperti menendang ke depan, posisi tangan memegang antara pinggul (untuk pria) atau dada (untuk wanita). Setelah mendapatkan rescue roop dari tim rescue. Posisi tubuh yang benar adalah berlawanan dengan arah tim rescue. Lalu biarkan tubuh mengalir ke arah tim rescue atau Anda dapat ikut menarik tali.

Posisi tubuh setelah mendapat rescue rope.
Cara memegang rescue roop untuk menyelamatkan rekan yang terjatuh adalah memegang bagian ujung tali di tangan kiri, dan lempar ujung satunya berikut kantungnya dengan tangan kanan/bagian tangan yang paling kuat. Apabila terdapat lebih dari 1 rekan yang hanyut lipatlah kembali rescue rope dengan cepat dan melemparkannya kembali. Sebelum melempar rescue rope pastikan lipatan tali tidak terbelit.

Melipat kembali rescue rope.
Apabila posisi rekan yang terjatuh tidak terlampau jauh dari kapal dan masih memegang dayung. Anda dapat mengaitkan masing-masing pegangan dayung (T Grip) untuk menarik rekan mendekat. Setelah rekan Anda di depan kapal. Pegang kedua sisi pundak pelampung dan dorong ke arah air 2-3 kali hingga terasa dorongan ke atas. Lalu angkat rekan ke dalam kapal dengan kuat. Posisi rekan yang terjatuh berlawanan dengan Anda.

Pukul 12.00 kami memulai proses pengarungan. Setelah pembagian kelompok kami masuk ke dalam kapal. Duduk di kapal berbeda dengan duduk di kursi. Anda akan duduk di sisi perahu, dengan posisi kaki kuda-kuda diselipkan di dasar kapal. Hal tersebut berguna untuk menjaga keseimbangan selama pengarungan.

Kapal 1:
Aldo (Koor Divisi Rafting & Skipper)
Febby
Yulius
Jeannie
Irena
Konita
Rachel

Kapal 2:
Vriky (Skipper)
Tri
Jono
Tanto
Ester
Yutika
Rosa

Skipper adalah orang yang akan mengarahkan laju perahu selama proses pengarungan. Peran skipper sangat penting karena dalam pengarungan aba-aba dari skipper yang akan mengarahkan Anda untuk melakukan gerakan atau mendayung. Posisi skipper duduk di paling belakang kapal. Ingat, selalu mendengarkan skipper dalam proses pengarungan. Contoh instruksi skipper, "Dayung ke depan 5 kali", "pindah ke kanan", "dayung ke belakang boleh". Dalam mendayung pastikan dayungan kompak dengan rekan sebelah Anda, kekompakkan tim sangatlah penting.

Pengarungan di sungai Cisadane memiliki grade 2, sesuai bagi yang baru belajar. Di mana terdapat jeram-jeram sedang, beberapa bebatuan, dan self rescue masih mudah dilakukan. Materi-materipun diberikan selama pengarungan, seperti 1) apabila Anda terjatuh dari kapal dan kaki terjepit di antara bebatuan jangan berusaha melepaskan kaki dari bebatuan, namun ikuti saja aliran air. Yang terpenting, tetap tenang dan jangan panik. 2) Eddies yang terletak di pinggir sungai seperti adanya tikungan atau lengkungan.

Di hampir penghujung pengarungan kami menepikan kapal dan mempraktekkan materi yang diberikan. Materi tersebut adalah membalikkan kapal dan menaiki kapal apabila terjatuh ke air (saran saya perbanyak latihan push up atau pull up hahaha). Di sini kami juga membuka perbekalan, yaitu air dan snack. Setelah semua mendapat giliran, kamipun kembali mengarung sampai tanda finish.

Membereskan alat setelah mengarung.
Jaya jaya jaya!



Doc: Naomei.



Semoga tulisan saya bermanfaat bagi yang membacanya.
Love, Irena Nova Wijaya.