Monday, June 17, 2019

Nonton Game of Thrones



HALO!
Ditulisan kali ini saya ingin berbagi pengalaman menonton serial televisi yang berjudul Game of Thrones.

Berawal dari hype orang-orang di berbagai social media tentang season terakhir Game of Thrones. Sebagus itukah? Sejujurnya saya adalah penikmat film dengan genre science fiction, komedi dan drama. Jadi melihat latar belakang serial Game of Thrones tentang peperangan kekuasaan saya cenderung enggan. Tapi ya sudah, karena libur lebaran selama 1 minggu saya putuskan untuk mencoba pengalaman berbeda.

Sebelum menonton Game of Throne biasanya tertulis peringatan:
The following program may contain mature theme, violence, nudity, sex, coarse language, drug or horror and may not be suitable for viewers under 18. Viewer discretion is advised and parental controls are available.”
Intinya serial ini untuk orang dewasa berusia 18 tahun ke atas karena mengandung unsur-unsur dewasa seperti kekerasan, seksual, bahasa kasar, obat-obatan dan misteri.

Game of thrones sendiri terdiri dari 8 season. Setiap season terdiri dari 6-10 episode. Setiap episode memiliki durasi 50 menit sampai dengan 1 jam 15 menit.

Saya akan berbagi pengalaman dengan menceritakan alur cerita. Jadi bagi yang belum menonton tidak disarankn membaca tulisan ini hehehe.

Season 1.
Sejujurnya menonton season ini sedikit terkaget-kaget karena terlalu banyak adegan kekerasan dan visual yang hanya cocok bagi orang dewasa. Ya mungkin karena saya sendiri bukan penikmat film dengan tema peperangan kekuasaan seperti ini. Tapi di season ini saya sangat tertarik dengan kisahnya Deanerys Targaryen. Awalnya dia cenderung pendiam dan sangat menurut perintah kakak nya. Salah satunya menikahkan dirinya dengan Khal Drogo. Padahal sang kakak menikahkan Deanerys untuk menguntungkan dirinya, untuk membuatnya menjadi Raja. Namun karena perlakuan semena-mena kakaknya akhirnya Deanerys membiarkan kakaknya terbunuh oleh anak buahnya Khal Drogo. Seiring waktu, mereka juga saling mencintai. Di akhir season Khal Drogo meninggal. Lalu Deanerys membakar jasad suaminya, dirinya dan telur-telur naga yang dimilikinya. Keesokan paginya Deanerys muncul dari abu-abu bekas pembakaran tanpa sehelai benang, sambil membawa 3 buah bayi naga. Mother of dragon pun muncul..

Season 2.
Di season ini saya tetap tidak suka semua adegan kekerasannya. Namun kehadiran adegan-adegan fiksi seperti sihir dan nada menjadikan cerita lebih menarik. Di sini saya juga sangat tidak suka dengan karakter Joffrey. Anak Raja yang manja dan kejam. Ketika sang ayah meninggal maka Joffrey menggantikan ayahnya menjadi raja. Joffrey bertindak semena-mena terhadap rakyatnya. Melihat kekerasan dan kematian sepertinya adalah bentuk hiburan baginya. Joffrey juga membunuh Raja Ned Stark. Lalu memaksa Sansa (anak dari Raja Ned Stark) yang terlanjur menjadi tunangan Joffrey untuk melihat kepala ayahnya yang sudah digantung di dinding istana.

Season 3.
Di season ini saya belajar untuk skip beberapa adegan kekerasan haha, karena ingin menikmati hal-hal lain. Di season ini muncul tokoh baru yaitu Margery Tyrell. Margery memiliki karakter intelligent, sweet dan ambisius. Wajah yang cantik dan cara berpakaian yang tidak biasa layaknya bangsawan menjadikan cerita lebih menarik. Margery akhirnya menjadi tunangan Joffrey menggantikan Sansa. Karena Sansa dianggap sebagai anak dari pengkhianat. Di sini Margery sangat pintar mengambil hati Joffrey hingga Cersei (Ibunya Joeffry) curiga dan cemburu. Di samping itu Margery juga bersahabat baik dengan Sansa.

Season 4.
Di season ini keadaan mulai seru. Joffrey si Raja sadis mati keracunan. Usut punya usut ternyata yang meracuni adalah Olenna Tyrell (Nenek dari Margery) yang bekerja sama dengan Petyr Baelish (bendahara dari dewan kecil kerajaan Baratheon). Sang nenek tidak rela cucunya menikah dengan orang seperti Joffrey. Sayangnya, karena tidak ada yang mengaku atas pembunuhan sang raja. Tyrion Lannister (om dari Joffrey) dituduh membunuhnya, karena dialah yang terakhir memberi Joffrey minum. Akhirnya Tyrion dipenjara dan diancam hukuman mati. Kehebohan ini memberikan Sansa kesempatan untuk kabur dari istana yang dibantu oleh Petyr.

Season 5.
Di season ini keadaan semakin naik turun. Cersei Lannister dipenjara karena dosa-dosa yang diperbuatnya. Selama dipenjara ia dipaksa untuk mengakui dosa-dosa. Untuk menebus dosa-dosanya Cersei diarak telanjang di kota. Meskipun begitu Cersei tidak mengatakan dosa melakukan hubungan incestnya. Dibelahan dunia lain, kelompok Night’s Watch dan Wilding bekerjasama melawan serangan dari White Walker. Night’s Watch dan Wilding sebenarnya bukan kelompok yang akur. Namun Jon Snow (anak haram dari Ned Stark) yang menjadi pasukan Night’s Watch memiliki ide untuk bekerja sama. Hasilnya, di bawah pimpinan Jon Snow mereka berhasil mengusir White Walker. Namun ada beberapa pasukan yang menganggap ide karjasama Jon Snow ini adalah pengkhianatan untuk Night’s Watch. Akhirnya Jon Snow dibunuh diam-diam oleh beberapa anggota Night’s Watch.

Season 6.
Di season ini saya merasa tidak sesemangat season-season sebelumnya. Seperti mudah tertebak alur ceritanya. Jon Snow yang sudah meninggal dihidupkan kembali dengan sihirnya Red Woman. Diceritakan juga asal muasal kenapa Hodor (pelayanan keluarga Stark) hanya bisa berkata “Hodor.” Sebelumnya Peter bersikap licik dengan menikahkan Sansa dengan Ramsay Bolton (anak haram dari Lord Roose Bolton). Ramsay adalah laki-laki sadis dan selalu bertindak semena-mena. Bahkan lebih sadis dibanding Joffrey. Di season ini Sansa berhasil kabur dari Ramsay dan berkumpul bersama kakak tirinya, Jon Snow. Sayangnya, Rickon (adik Jon Snow dan Sansa) ditangkap dan dibunuh. Yang paling kasihan adalah Tommen (anak terakhir Cersei), ia bunuh diri karena tidak bisa menerima perilaku Cersei yang membunuh istrinya.

Season 7.
Season ini cukup dramatis dan mengubah persepsi penonton terhadap karakter di Game of thrones. Dimulai dari Brann Stark yang berubah menjadi Three Eyed Raven, dari anak yang penurut dan manis menjadi sosok yang “dingin.” Kejadian mengharukan juga terjadi dimana 3 saudara Stark (Sansa, Arya dan Brann) berkumpul kembali di Winterfell. Pasukan Night King (mayat hidup) semakin membesar dan berjalan untuk menghancurkan dunia. Akhirnya hampir seluruh kerajaan bekerjasama untuk menaklukkan Night King. Ya hampir, karena Cersei lebih mementingkan kekuasaanya bahkan ia hampir membunuh Jaime (saudara incest nya) karena tidak mau menuruti perintahnya. Jaime akhirnya meninggalkan King’s Landing dan bergabung melawan Night King. Di episode ini Jon Snow dan Daenerys Targaryen saling menyukai. Namun mereka harus menerima kenyataan bahwa Jon Snow ternyata bukan anak haram dari Ned Stark. Tapi anak kandung dari Rhaegar Targaryen (kakak Daenerys) dan Lyanna Stark.

Nah, untuk season 8 saya memilih untuk tidak menceritakannya! Akan lebih seru apabila Anda menonton sendiri dan tentukan apakah serial Game of Thrones ini memiliki ending yang Anda harapkan atau tidak. Yuk cerita di kolom komentar!


Semoga tulisan saya bermanfaat bagi yang membacanya.
Love, Irena.