Tuesday, March 31, 2015

Cinque Terre.. small, homey and exotic!

Yaps, ini adalah Cinque Terre. Desa di Italia yang terkenal dengan landscape pantai mediteranian serta dijadikan situs warisan dunia oleh UNESCO. Cinque artinya lima dan Terre artinya desa, yang berarti lima desa. Lima desa itu adalah: Riomaggiore, Manarola, Corniglia, Vernazza, dan Monteresso. Desa-desa tersebut terdapat di atas batu karang dan terhubung dengan jalan setapak. Dahulu Cinque Terre terisolasi dari dunia luar selama seribu tahun. Namun setelah pemerintah membangun jalur kereta api di tahun 1925, Cinque Terre mulai terhubung dengan dunia luar. Selain itu, Cinque Terre terkenal dengan produksi anggur/wine nya yang unggul. 

Siang itu, setelah perjalanan jauh yang ditempuh dari Monaco tibalah saya di stasiun kereta Levanto. Kereta? ya karena untuk mengunjungi Cinque Terre tidak diperbolehkan menggunakan kendaraan pribadi namun menggunakan kereta atau jalan kaki / tracking.



Menuju stasiun.
Desa pertama yang saya kunjungi adalah 

Vernazza.

Menyenangkan rasanya tiba di desa yang luar biasa ini, berlokasi di tebing megah dan menawan, seperti mencapai pelabuhan yang tertutup perumahan berwarna pastel. Di samping itu Anda juga bisa mengunjungi Gereja St. Margherita Di Antuchia.





Waktu  tempuh dari stasiun Levanto menuju stasiun Vernazza adalah 5 menit. Namun apabila Anda ingin mencoba tracking, dapat memakan waktu 5 jam. Turun di stasiun, saya tetap harus berjalan kaki menuju tempat landscape pemandangan laut. Di perjalanan, saya melihat wilayah yang rusak akibat bencana alam. Tahun 2011 Cinque Terre rusak parah karena hujan tak kunjung berhenti yang menyebabkan banjir dan tanah longsor. Lalu beberapa meter di depan terdapat toko es krim Gelateria Vernazza, es krim di sini banyak penggemarnya. Wajar saja, setelah saya cicipi rasanya super enak. Udara 10 derajat celcius dengan es krim, nagih!


Akibat banjir dan longsor.

Landscape panorama Vernazza.

Selanjutnya saya bertolak ke 
Manarola.

Sebuah lukisan dari Yang Maha Esa terdiri dari warna-warna cerah, surga kebun anggur dan pepohonan zaitun, sebuah desa kuno warna-warni di mana tampak datang dari bebatuan pantai yang panjang dan sempit.



Landscape panorama Manarola.
Jalur tracking.
Stasiun Manarola.
Manarola adalah desa tertua di Cinque Terre. Di bagian ujungnya Anda akan menemukan pelabuhan kecil. Sayang, karena hari menjelang malam saya tidak sempat ketiga desa lainnya. Saya hanya sempat mendengarkan ceritanya saja, tanpa sempat berkunjung.

Riomaggiore

Berada di antara dua bukit bertingkat yang turun ke arah laut adalah desa kuno Riomaggiore. Mengesankan Anda dengan perumahan berwarna yang dibangun secara vertikal.

Corniglia

Bertenger indah diatas tebing dengan ketinggian 100 meter, Corniglia adalah satu-satunya desa yang sulit diakses ke laut.

Monteresso

Desa yang dilindungi dari invasi kekerasan bajak laut, dan memiliki sistem pertahan yang kuat. Monterosso sangat disukai oleh Eugenio Montale, penerima penghargaan nobel untuk sastra pada tahun 1975, pada musim panas menghabiskan waktunya di "rocky and stern village, place of fishermen and farmers"

Catatan kecil, berarti besar:


- Seperti yang sudah saya katakan, Cinque Terre terkenal dengan produksi anggurnya. Produksi anggur dan pertumbuhan anggur membuat Cinque Terre memiliki elemen yang berkarakteristik. Diakui sejak 1973, saat ini terdapat kurang lebih 20 produsen anggur kecil.


-Sciacchetra! Sciacchetra adalah anggur sangat manis yang diproduksi di Cinque Terre. Anggur berasal dari Bosca, Vermentino, dan Albarola. Rata-rata menghasilkan 25 liter/ton anggur.


- Salt anchovies of monterosse atau garam ikan! Sajian tradisional Cinque Terre, ikan diproses menggunakan resep turun temurun Monterosso al Mare. Dikenal dengan nama "pan du ma", ikan ditangkap dengan metode memancing tradisional.



Semoga tulisan saya bermanfaat bagi yang membacanya.
Love, Irena Nova Wijaya.