Thursday, August 15, 2019

Short Trips from Singapore: Liburan sambil Bekerja


Halo!
Ditulisan saya kali ini saya ingin berbagi pengalaman singkat di Singapore, yuk disimak :D

     Saya ke Singapore menggunakan tiket pesawat murah dari maskapai Scoot, yah.. karena murah tentu tidak pakai bagasi ya (hanya cabin). Tapi bagi saya yang hanya menginap semalam itu sudah cukup. Penerbangan ke Singapore menggunakan Scoot ada di terminal 2F Bandara Soekarno Hatta. Saya sampai di terminal 2F sekitar pukul 07.00 dan.. jeng! jeng! konter check in belum buka :’) Akhirnya saya munggu sekitar 20 menit sampai akhirnya saya bisa check in. Boarding saya pukul 09.45.
     Karena berangkat terlalu pagi akhirnya sebelum masuk Gate saya ngopi dulu di Starbucks.. biar melek hehe. Di sini saya juga melihat “fenomena antri,” kasir Starbucks terbagi 2 dan customer seharusnya mengantri 1 jalur di belakang kasir 1 dan 2, nanti yang mana kasir yang kosong customer akan dilayani di kasir tersebut. Saya melihat ada perempuan mungkin usia SMA / kuliah dengan memakai tas dan handphone branded. Dengan gaya yang cukup stylist saya pikir perempuan ini seharusnya lebih sering bepergian, mampu dan mengetahui peraturan mengantri tidak tertulis tersebut. Namun ternyata perempuan ini langsung “menyerobot” mengantri persis di kasir 2, padahal dibelakangnya sudah ada customer yang mengantri 1 jalur. Gatel rasanya hati ini melihat hal tersebut.. Sampai akhirnya ia tiba di depan kasir 2, barista langsung menginfokan bahwa harus mengantri 1 jalur. Perempuan ini masih bersikukuh dan mengatakan bahwa kasir ada 2 maka yang mengantri harusnya 2 jalur. Namun barista ini dengan sopan memberikan penjelasan, sampai akhirnya perempuan ini mau juga mengantri kembali :D
     Setelah melakukan penerbangan kurang lebih 2 jam sampai juga saya di Changi Airport sekitar pukul 13.00 waktu Singapore. Sesampai di Changi awalnya saya ingin naik MRT untuk ke Orchard namun karena melihat antriannya yang sangat panjang akhirnya saya memilih naik taxi. Biaya naik taxi dari Changi Airport ke Orchard (Grand Park Hotel) sekitar 18 dollars.
     Sesampai di Grand Park saya hanya menitipkan koper cabin di lobby dan langsung menuju Masjid Al Falah yang letaknya persis di belakang hotel. Plus nya menginap di Grand Park adalah letak hotel persis di depan masjid. Meskipun sedang ada di negeri tetangga namun ibadah tetap terasa nyaman. Waktu terakhir saya ke Singapore (maupun ke masjid ini) sekitar 10 tahun yang lalu. Sejak saat itu sudah ada beberapa perubahan dari quotes yang dipajang di dinding, pendingin ruangan, tempat wudhu dan sebagainya. Senang melihatnya.
     Setelah dari Masjid saya memutuskan ke Takashimaya Department Store untuk makan siang. Saya pergi ke food court yang berada di basement. Untuk memastikan halal atau tidak, saya menanyakan langsung kepenjualnya. Pilihan saya jatuh kepada ramen dengan dumpling. Rasanya.. yang lebih berasa di Indonesia, mungkin yang di sini tidak memakai penyedap hehe. Di food court juga terdapat bubble tea yang sedang hits di Jakarta yaitu Xing Fu Tang. Antrian minuman ini cukup mengular namun masih lebih sebentar dibandingkan di Jakarta. Saya cukup mengantri 10 menit. Rasanya memang beda. Bentuk bubblenya lebih kecil dari pada bubble pada umumnya, teksturnya sangat kenyal, rasanya tidak kemanisan padahal saya tidak request less sugar, creamy, fresh dan rasa brown sugar nya pas. Pasti akan beli lagi di Jakarta,, (kalau udah ga antri panjang hehe).
     Di Singapore saya tidak ada agenda khusus. Maka dari itu dua hari di Singapore saya putuskan untuk membuka jasa titip. Sekarang saya akan berbagi letak-letak toko di Orchard untuk membeli barang-barang yang dititipi dari Indonesia. Hardrock Shop merupakan toko terjauh dari hotel, saya perlu berjalan kaki sekitar 1,3km dari Grand Park. Ketika saya tiba di Hardrock pilihan dan ukuran hoodie maupun sweater tidak lengkap jadi di sarankan ke Hardrock cabang Sentosa. Untuk harga hoodie / sweater memang relatif lebih mahal dibandingkan di negara-negara Eropa. Untuk souvenir tempelan kulkas dan lain-lain masih lengkap.
      Selanjutnya apabila ingin membeli berbagai jenis Panadol atau skincare seperti BioNike, bisa ke Watsons yang letaknya persis di bangunan sebelah Hardrock. Toko ini ada di basement. Setelah melakukan pengecekan di Guardian dan 7-Eleven menurut saya di Watsons lebih murah hehe. Selanjutnya jika mau membeli kopi Nespresso ada di ION Orchard. Di sini juga bisa melakukan coffee testing sebelum melakukan transaski. Untuk pilihan capsule kopi memang lebih lengkap di sini namun untuk harga hanya berbeda sedikit dari Jakarta.
     Jika mau membeli Garret Popcorn dan Lush bisa mampir di Wisma Atria. Letaknya ada di lantai B1. Antrian Garret Popcorn tidak ramai, malah cenderung sepi. Saya juga sempat bertanya kepada penjualnya kapan popcorn ini expired. Menurutnya popcorn ini tidak ada tanggal expired tapi lebih baik dimakan sesegera mungkin. Untuk ukuran 1-2 hari tidak apa-apa disimpan di koper. Namun selanjutnya lebih baik dimasukkan ke dalam wadah kedap udara agar tekstur tetap terjaga. Selanjutnya, toko Lush satu-satunya di Orchard hanya ada di Wisma Atria. Untuk harga memang relative lebih mahal dibandingkan Jepang dan negara-negara di Eropa. Namun Lush Singapore adalah yang terdekat dengan Indonesia.
     Persis di depan Grand Park juga ada Apple Store. Apple Store nya cukup besar dan ramai pengunjung. Jika ingin membeli apple di sini.. plusnya harga memang lebih murah, minusnya jika terjadi kerusakan tidak bisa dibetulkan di Indonesia. Saya menemukan hal unik di sini, ketika membeli produk Apple kita tidak perlu mengantri di kasir. Pegawainya cukup datang melayani kita tepat di depan display produk yang kita inginkan. Lalu melakukan scan barcode dan melakukan pembayaran di situ juga. Wah praktis sekali :D
     Jika ingin membeli Golden Duck, produk ini banyak dijual di sepanjang Orchard. Tidak sulit menemukannya, ada di 7 eleven, supermarket dan lain-lain. Malam hari saya menuju Mustafa Centre, tempat berbagai produk, dari makanan, medicines, skin care, elektronik dan lain-lain. Dari Orchard saya menggunakan MRT, tidak terlalu sulit mencari jalur cukup ikuti petunjuk tulisan dan warna-warna. Untuk naik MRT, penumpang diminta membeli kartu pass sekitar seharga 12 dollar. Sebagian nominal dapat digunakan, sebagian sebagai deposito. Kartu dapat digunakan selama 2 tahun. Dari Orchard ke Mustafa Centre dikenakan biaya sekitar 1 dollar. Di Mustafa banyak sekali makanan-makanan yang bisa kamu jadikan jastip atau oleh-oleh. Dari berbagai rasa Samyang, berbagai jenis Panadol, berbagai produk Neutrogena, souvenirs (gantungan kunci, kaos dll), coklat, keripik dan lain-lain dengan harga yang sangat miring. Btw, Mustafa Centre ini buka 24 jam jadi kamu bisa ke sini kapan saja. Persis di depannya terdapat berbagai kedai timur tengah yang buka sampai tengah malam. Selamat berbelanja!
     Keesokan harinya saya gunakan untuk bersantai. Seperti melihat-lihat isi Lucky Plaza yang banyak sekali menjual souvenir. Oh ya, jika kamu menginginkan makanan dengan menu Indonesia, di sini saya rekomendasikan makan di Ayam Penyet Ria. Ukuran ayamnya besar, rasanya pas dan sambalnya cukup membuat lidah bergoyang. Nyum!
     Sorenya saya menuju Bandara. Saya sengaja datang ke Bandara lebih cepat untuk makan dan window shopping hehe. Jika kamu ingin membelikan parfume dan semacamnya untuk keluarga, menurut saya paling pas beli di duty free bandara. Karena pilihannya banyak dan harganya relative murah.
      Sekian perjalanan singkat saya di Singapore. Memang lebih banyak belanjanya ya karena saya membuka jasa titip. Bagi saya yang kurang suka liburan di perkotaan akan lebih menyenangkan jika waktunya diisi dengan sesuatu yang menghasilkan. Namun berbeda dengan kamu yang memang menyukai bersantai di perkotaan. Ya, setiap orang memiliki preferensi yang berbeda-beda. Yuk berbagi pengalaman liburan kamu di kolom komentar. Kamu lebih suka liburan di perkotaan, pegunungan atau pantai?




Semoga tulisan saya bermanfaat bagi yang membacanya.
Love, Irena.