Tuesday, August 11, 2015

Sabang Merauke Batch 3: Bermain dan Berkreasi


Setelah Orientasi Sabang Merauke yang dilaksanakan minggu lalu, pada hari senin 10 Agustus 2015 tibalah hari pertama dari serangkaian kegiatan Sabang Merauke Batch 3. Tema kegiatan Sabang Merauke Batch 3 hari pertama adalah Bermain dan Berkreasi. Seperti biasa, meeting point dilakukan di Taman Jenggala, tepat di seberang head office Indonesia Mengajar. Pagi hari sebelum keberangkatan tampak antusisme dari Anak Sabang Merauke (ASM) dan Kakak Sabang Merauke (KSM) yang masing-masing berjumlah 15 orang. Mereka tidak datang tepat waktu, namun datang sebelum jam yang ditentukan. Hebat sekali! Setelah melakukan persiapan dan briefing oleh Penanggung Jawab Harian (PJH), yaitu Kak Meiske. Kamipun berangkat menggunakan Elf yang disediakan oleh PT Asuransi Cigna menuju Kampus Bina Nusantara (BiNus) Internasional. 

  
Setiba di Kampus BiNus Internasional, ASM diminta kembali mengucapkan peraturan emas yang dibuat oleh Kak Putri. Peraturan tersebut wajib ditaati selama melaksanakan kegiatan Sabang Merauke Batch 3. Merekapun mengucapkan bersama-sama dengan lantang, “Satu, semua pertanyaan adalah baik, dua, semua karya adalah keren, dan tiga, hargai yang berbicara.” Ya! ASM dan KSM siap melaksanakan kegiatan Bermain dan Belajar hari ini.

Kegiatan diawali dengan perkenalan oleh Kakak-kakak dari Kampus BiNus Internasional. Tugas ASM hari ini adalah membuat kartu ucapan untuk berbagai perayaan agama di Indonesia. Seperti yang kita ketahui Indonesia memiliki enam agama utama yaitu Buddha, Hindu, Islam, Katolik, Kristen, dan Kong Hu Cu. Kelompokpun dibagi, di mana dalam satu meja berjumlah 5-8 orang yang terdapat ASM, KSM, dan Kakak dari BiNus. Setiap kelompok terdiri dari berbagai macam agama. Setelah diberikan instruksi dan contoh, ASM mulai bekerja membuat kartu ucapan dengan bantuan KSM. Oh ya, kartu ucapan yang dibuat ASM bukanlah kartu ucapan biasa melainkan kartu ucapan kreatif seperti bermodel pop up, pintu ajaib, angpao, ketupat, dan lain-lain. Semangat ASM pun terlihat dalam kegiatan ini, seperti Febri asal Riau yang dengan antusias menjelaskan arti bunga teratai di agama Buddha.



Setelah itu, acara dilanjutkan dengan sharing tradisi perayaan di daerah asal ASM. Dengan percaya diri Nisa asal Sumatera Utara mengacungkan tangannya dan bercerita. Di tempat Nisa terdapat Kerja Tahunan, yaitu pesta yang mengundang keluarga dekat dan jauh lalu membuat makanan yang bernama Cimpa. Biasanya pada saat Kerja Tahunan tidak ada rakyat yang pergi ke ladang. Lalu, Saifullah asal Nusa Tenggara Barat tidak kalah semangat, ia bercerita tentang makanan tradisional daerah asal yaitu Cacan. Terakhir, Rosmiati asal Jawa Barat yang bercerita tentang Pesta Laut dengan mengarak dan memotong kerbau.

Setelah sharing, Tim dari BiNus Internasional mempresentasikan cara-cara membuat film. Sehabis presentasi, ASM dan KSM disuguhkan film karya Mahasiswa BiNus yang bercerita tentang Aceh. Di sini, ASM mendapatkan pelajaran bahwa film sangatlah bermanfaat, karena dapat menjadi sarana untuk mengenalkan budaya masing-masing daerah asal kepada banyak orang.

Sesi mengenai games bersama Kak Eko Nugroho dan tim adalah kegiatan selanjutnya. Beliau adalah CEO dan co-founder Kummara, yaitu board game developer pertama Indonesia. Kak Eko menanamkan rasa toleransi akan perbedaan melalui games, beliau berkata “Dengan bermain kita tidak peduli dengan perbedaan karena kita memiliki tujuan yang sama, Tuhan menciptakan perbedaan untuk dirasakan dan dirayakan bukan diributkan.” ASM dan KSM pun berkesempatan mencoba games ciptaan Kak Eko dan tim, yaitu The Festivals of Indonesia. Tema dari games ini pun keragaman dan keindahan tempat-tempat di seluruh Indonesia. Kelompokpun di bagi menjadi empat orang setiap kelompok. Setiap kelompok dibagikan satu buah games. Selama mencoba games teriakan riang, celotehan canda, dan mimik lucu tidak henti-hentinya terlihat pada wajah ASM maupun KSM. Sungguh menyenangkan sekali. Diakhir acara Kak Eko Nugroho dan tim memberikan games ciptaannya secara gratis kepada Sabang Merauke. Terima kasih banyak!



Setelah sesi bersama Kak Eko Nugroho dan tim selesai, ASM diminta melakukan refleksi atas apa yang sudah mereka lakukan dan apa yang mereka dapatkan dari teman-teman sesama ASM sehari ini. Sebagian besar dari mereka menjawab mempelajari toleransi akan ragam agama dan budaya. Dan ada juga yang menjawab belajar mengenai makna bermain, film, dan kesenian. Refleksi usai, selesai sudah kegiatan Bermain dan Berkreasi Sabang Merauke Batch 3 hari pertama.


Semoga tulisan saya bermanfaat bagi yang membacanya
Love, Irena Nova Wijaya