Friday, October 16, 2020

Memperingati Hari Kesehatan Mental Dunia 2020

 Hai semuanya! Pada postingan kali ini saya ingin berbagi pengetahuan dan pengalaman saya dalam memperingati Hari Kesehatan Mental Dunia 2020. Yuk disimak!

 

     Hari Kesehatan Mental Dunia pertama kali diperingati pada tanggal 10 Oktober 1992 yang digagas Wakil Sekretaris Jenderal Richard Hunter. Hingga tahun 1994 Hari Kesehatan Mental tidak memiliki tema khusus. Tujuannya adalah untuk mempromosikan advokasi kesehatan mental dan mendidik publik tentang isu-isu yang relavan (“10 Oktober Hari Kesehatan Mental Sedunia 2020,” 2020).

     Hingga akhirnya setiap tahun Hari Kesehatan Mental diberikan tema khusus. Sebagai contoh tahun 2017 bertema Depresi, 2018 bertema Generasi Muda yang Berbahagia Tangguh dan Sehat Jiwa Menghadapi Perubahan Dunia, 2019 bertema Pencegahan Bunuh Diri, dan tahun 2020 ini bertema Investasi Kesehatan Mental.

     Mengapa tahun ini bertema Investasi Kesehatan Mental? Tahun ini dunia sedang dihadapkan dengan pandemic. Kehidupan sehari-hari dihadapkan dengan banyak tantang dari petugas kesehatan, pelajar, pendidik, pekerja, belum lagi yang mengalami konsekuensi ekonomi. Oleh sebab itu kebutuhan kesehatan mental menjadi meningkat dalam beberapa bulan belakangan. Investasi kesehatan mental menjadi hal yang lebih penting daripada sebelumnya.

 

Yaa.. itu adalah sekilas tentang latar belakang dari Hari Kesehatan Mental. Jika ingin mengetahui lebih lanjut bisa membaca di website-website resmi Kesehatan Mental seperti Website WHO dan sebagainya. Di bawah ini saya ingin berbagi pengalaman merayakan Hari Kesehatan Mental dengan menggambar mandala di rumah.

 

     Kegiatan menggambar mandala bersama diselenggarakan oleh Indonesia Art Therapy Community (IATC) dengan pembica Dr. Monty P Satiadarma, beliau adalah dosen saya ketika kuliah dulu. Kegiatan ini dilakukan via zoom dan diikuti oleh 1000 orang peserta. Kenapa mandala? Dalam Art Therapy, mandala merupakan salah satu langkah yang biasa dilakukan guna belajar mengenali diri. Dengan memproyeksikan diri melalui gambar mandala, seseorang akan lebih waspada tentang kondisi dirinya pada saat tertentu.

 

     Mandala secara harfiah artinya adalah lingkaran. Seperti hidup kita yang selalu berputar. Mandala juga dapat dikatakan sebagai seni meneropong diri. Peserta diberikan instruksi untuk menggambar lingkaran dan menggambar di dalam lingkaran. Untuk ukuran lingkaran, apa yang digambar dan warna peserta diberikan kebebasan. Peserta juga diizinkan memakai alat bantu seperti penggaris, jangka, dan sebagainya. Setiap mandala yang digambar dan cara menggambar memiliki arti masing-masing. Seperti letak mandala mengindikasikan kemampuan seseorang untuk dapat menempatkan diri dan beradaptasi dengan lingkungannya. Gambar di dalam mandala mengindikasikan inner self seseorang. Penggunakan alat bantu juga mengindikasikan keadaan seseorang. Meski sebenarnya ukuran mandala tidak harus simetris karena dalam hidup ini tidak selalu pasti dan simetris seperti matematika.

 

     Kegiatan menggambar mandala bersama dilakukan dari jam 13.00 – 15.30. Dimulai dari paparan materi, tanya-jawab dan menggambar bersama. Di bawah ini adalah gambar mandala saya, mmh.. kira-kira artinya apa ya? Hehe.



Semoga tulisan saya bermanfaat bagi yang membacanya.

Love, Irena.