Tuesday, August 7, 2018

Pertama Kali Ke Eropa Sebagai Hijaber #2


Halo semuanya!
Pada tulisan kali ini saya kembali menceritakan pengalaman saya pertama kali ke Eropa sebagai hijaber. Kalau melihat tulisan pertama saya.. sepertinya cerita saya masih jauh dan tidak tahu sampai postingan ke berapa cerita ini berakhir, tapi semoga kalian tidak bosan ya!
  
     Pagi ini saya ada di Zurich (Swiss). Dari awal trip ini dimulai saya selalu penasaran bagaimana sih negara Swiss itu? Bagaimana sih pegunungan salju itu? Dan untungnya hari ini saya menuju ke Pegunungan Titilis tempat salju abadi. Menyenangkan bisa memuaskan rasa penasaran!
     Ketika bersiap-siap saya memutuskan menggunakan rok panjang dengan dalaman legging tebal yang sampai menutupi telapak kaki. Tidak lupa saya membawa celana longjohn incase terasa sangat dingin. Saya cukup bosan menggunakan celana terus menerus. Sekali-kali ingin juga pakai rok hehe.
   Sampai di wilayah pegunungan Titlis.. wah, saya senang sekali karena dekat dengan alam! Hamparan pegunungan, puncak gunung berwarna putih, udara yang bersih, rasanya batin ini segar sekali.. Untuk naik ke atas, pengunjung harus menggunakan cable car dengan kapasitas 50 orang, itupun pengunjung berdiri. Sampai dipemberhentian, terdapat toko souvenir dan cafe.


     Namun untuk ke atas pegunungan harus kembali naik cable car dengan kapasitas 4-6 orang, nah kalau di sini pengunjung dapat duduk. Sampai di atas terdapat ruang terbuka, jadi pengunjung dapat bermain salju, berfoto, atau mencoba perosotan salju ala-ala ditempat yang ada undakannya. Ternyata bermain salju dengan menggunakan rok tidak merepotkan, malah saya senang karena foto saya jadi terlihat bagus hehe. Saya berharap lain waktu saya dapat kembali ke sini lagi, Amin.



     Esoknya saya pergi ke Danau Titisee (German). Suasana di sini cukup menyenangkan, danau terbentang luas, pantulan langit yang jernih, deretan pohon berjajar rapi, dan yang paling penting udara yang segar! Tempat ini juga terkenal dengan cuckoo clock nya, jadi kalau kamu penggemar barang vintage jangan lupa beli ya!



    Menjelang sore saya menuju Strasbourg (Perancis). Di sini saya makan malam di sebuah restaurant lokal bernama Le P’ti Max, penyajiannya lumayan lama, padahal pengunjung tidak banyak, tapi setelah makanannya datang.. ternyata rasanya enak sekali.Ya.. rasa bosan dan jengkel karena menunggupun terbayarkan.



     Setelah makan malam saya berjalan-jalan keliling kota Strasbourg. Kota ini indah, bangunannya authentic, jalanannya ramah pejalan kaki, udaranya segar, selain itu meski saya berjalan malam-malam tapi langit tetap terang. Saya perhatikan di kota ini cukup banyak hijaber, kalau saya perhatikan dari wajahnya sebagian besar dari mereka sepertinya penduduk lokal. Saya mulai berpikir apakah kota ini ramah untuk muslim? Maksud saya, apakah ada tempat sholat di mana-mana seperti di Jakarta? Apakah mudah mencari makanan halal? Karena dua hal itu yang terpenting dalam memilih tempat tinggal.


     Malam ini saya hanya berjalan mengelilingi kota dan kembali lagi ke hotel ketika langit sudah benar-benar gelap. Saya harap suatu hari saya bisa kembali ke kota ini untuk mencari tahu lebih banyak.
     Esoknya perjalanan saya dilanjutkan menuju Cologne (German). Tempat ini terkenal dengan cathedral bergaya gothic dan cologne nya. Ya, wewangian cologne berasal dari kota Cologne! Jadi kalau suka dengan sesuatu yang authentic kalian wajib beli cologne di sini. Di bagian luar cathedral banyak sekali pengunjung. Dari yang hanya sekedar duduk, berfoto, berjalan-jalan, berbincang, sampai ada yang bermusik sambil berjoget. Di sini saya juga beberapa kali berpapasan dengan turis dari Indonesia.




Bersambung…

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi yang membacanya.
Love, Irena.

No comments:

Post a Comment