Saturday, April 26, 2014

Knop yang terlambat

Samar-samar.. 
Siapa? Ah bukan siapa-siapa, hanya perasaanku saja
Tapi rasanya ada sesuatu yang penting akan datang
Apa ya? Ah hanya perasaan cemas yang menjelma menjadi ketidakamanan
Abaikan saja.. Jalankan saja.. 
Ah menyenangkan sekali! 
Seperti bermain teka-teki namun tidak ada akhir, membuatku semakin penasaran
Seperti bermain trampolin, membuatku tertawa dan bersemangat
Seperti Ayah memberikan putrinya hadiah, membuatku tidak sabar menanti


Sekali lagi, samar-samar.. 
Ya? Seperti mengetuk tapi berbunyi lemah
Hanya angin
Ya sudah, abaikan saja
Mari kita kembali bermain 
Hore, pasti akan menyenangkan! 
Tidakku sangka aku kalah 
Tapi aku senang, karena tidak biasanya aku mengalah


Tali itu, panjang sekali seperti bermain tarik tambang 
Semakin aku penasaran ingin menarik
Ingin tahu ada apa di ujung sana
Aku bersemangat
Aku menengok-nengok 
Dengan hati riang kutarik dengan tanganku
Ulala, aku kembali menang! 
Tapi sedih karena yang diujung sana menunjukkan gelapnya 
Aku mencoba berempati
Ternyata yang di ujung sana menjadi gelap bukan karena kalah tapi berharap tidak melawanku


Baiklah! Akan aku buat gelap menjadi terang
Aku melatih dan mendorong yang di ujung sana
Setiap waktu terasa lebih cepat
Yang diujung sana, gelap nya perlahan terkikis
Aku senang, menyenangkan sekali! 
Tapi kenapa aku menjadi redup? 
Sekali lagi, samar-samar.. 
Shu.. shu.. 
Seperti suara angin yang mengetuk
Seperti nya cuaca sedang tidak baik? 
Urusan ku disini belum selesai
Aku masih ingin bermain
Permainan ini membuatku sangat bersemangat seperti pelari yang tersengal-sengal berusaha mengatur nafasnya 
Terlebih lagi membuatku semakin penasaran, seperti penyelam yang ingin menjelajahi dasar lautan dalam


Kulihat yang di ujung sana mencoba permainan baru dengan tawa yang tak pernah lepas Begitu bersemangat, persaingan terlihat seperti irama dengan lawannya
Aku mengambil nafas sejenak dan ikut tertawa
Tapi rasanya berat seperti bibir ini terbuat dari batu
Aku memaksa membuka hati
Tapi rasanya tetap tidak tertawa
Baru ku sadari di sana terlihat lebih terang dan di sini terlihat lebih gelap
Warna kita tertukar
Aku bingung


Bagaimana kalau aku membuka pintu? 
Siapa tahu ada yang datang 
Permainan baru mungkin? 
Tetap optimis
Siapa tahu aku mendapatkan lawanku kembali 
Tidak ada si samar
Tapi aku membukanya
Serpihan abu-abu, masih hangat
Ternyata aku terlambat
Si samar adalah terang yang bisa kubagikan dengan yang di ujung sana
Aku sudah mengabaikannya terlena dengan permainan yang menyenangkan
Permainan sudah berakhir
Setidaknya aku menikmati permainan itu


Irena nova wijaya, 2014

No comments:

Post a Comment