Saturday, October 4, 2014

Gemuruh

Gunung bergema tanda kumandang sang Surya
Kencang badai bertalian angin menyatu berteman memisahkan
Dengan wibawa batang pohon mencoba bertahan
Kasihan kelopak sulit baginya

Tanpa daya angin kasat mata dahan rapuh mawar indah

Siapa sangka putaran detikkan berhenti
Mata Surya mengeluarkan air dari hati bersuara senyap
Talian detik tunggu hingga sautan badai lenyap

Lalu apa




Irena nova wijaya, 2014

No comments:

Post a Comment