Friday, February 15, 2019

Pengalaman Steril Kucing di PUSKESWAN


Halo semuanya! Tulisan kali ini saya ingin berbagi beberapa pengalaman saya melakukan steril kucing di PUSKESWAN Ragunan. Yang ingin steril kucing atau sekedar ingin tahu, yuk disimak!

     Sebelumnya apa sih PUSKESWAN itu? PUSKESWAN adalah singkatan dari Pusat Kesehatan Hewan, dengan kata lain tempat pengobatan atau perawatan kesehatan hewan yang dikelola oleh pemerintah. Biasanya biaya pengobatan di PUSKESWAN juga relatif lebih murah.



    Pengalaman pertama saya dimulai dari bulan September 2018. Saya menelepon PUSKESWAN Ragunan untuk menanyakan info mengenai steril kucing. Kalau kalian mau ke PUSKESWAN daerah lain mungkin akan berbeda pula pengalamannya. Pada saat itu saya ingin mensteril kucing jantan ras. Jadi di telepon saya menanyakan prosedur kucing jantan bila ingin steril, dikatakan kucing harus puasa 8 jam sebelum operasi (steril) dan alat kelaminnya sudah terlihat/turun. Selanjutnya petugas menjadwalkan kapan kucing saya dapat steril. Kira-kira saya dapat jadwal jarak 10 hari setelah telepon. Terakhir, saya juga diinfokan pembayaran harus menggunakan Jak-Card (dari Bank DKI). Untuk biaya kucing ras maupun domestic sama.
     Hari H saya datang sekitar pukul 9 pagi, untuk steril kucing tidak perlu mengambil nomor antrian, cukup infokan ke petugas sudah janji untuk steril. Tidak lama menunggu, nama kucing saya dipanggil. Lalu saya masuk ke ruangan belakang. Saya diminta untuk mengisi formulir tindakan dan pernyataan. Di formulir ini juga tertera biaya tindakan sebesar Rp300.000,00 (Rp50.000,00 untuk pemeriksaan dan pengobatan, Rp250.000,00 untuk operasi besar). Setelah mengisi formulir dan melakukan pembayaran saya diminta untuk meninggalkan kucing dan menjemput lagi pukul 3 sore. Selanjutnya saya meninggalkan PUSKESWAN dan menjemput kucing lagi di sore hari. Ketika saya jemput, keadaan kucing saya mata merah, tidak mau makan, dan perilakunya ling-lung. Hal itu wajar karena masih dipengaruhi obat bius. Dokter juga memberikan saya resep obat yang bisa saya tebus di apotik mana saja. Setelah itu saya langsung menuju ke apotik untuk menebus obat. Sesampai di rumah saya langsung memasukkan kucing ke dalam kandang. Selama 1 minggu kucing tidak saya keluarkan dari kandang (kandang saya cukup luas ukuran 3 lantai) karena saya ingin memantau kesehatannya. Selama 1 minggu saya lebih sering memberi makanan basah agar makannya lahap dan kesehatannya cepat pulih. Setelah satu minggu keadaan kucing baik-baik saja, lalu saya bebaskan kembali.
     Pengalaman kedua saya adalah steril kucing betina domestik. Bulan Desember 2018 beberapa kali saya menelepon PUSKESWAN tidak diangkat. Saya sempat ragu apakah saya bisa datang untuk steril kucing tanpa janjian. Sampai akhirnya Februari 2019 pukul 8 pagi saya nekat datang ke PUSKESWAN untuk steril tanpa janjian. Saya ikut mengantri (mengambil nomor dan mengisi formulir) seperti kucing-kucing yang mau pemeriksaan. Setelah mengisi formulir saya menemui petugas dan mengutarakan maksud untuk steril kucing. Sempat ditanya, “sudah telepon belum?” lalu saya jawab, “sudah tapi tidak diangkat”. Dan.. alhamdulillah petugas memperbolehkan kucing saya melakukan steril, ternyata masih ada kuota. Melakukan steril untuk kucing betina memang lebih sulit dibandingkan jantan, karena proses operasinya lebih rumit. Seperti pengalaman sebelumnya, lalu saya membayar biaya steril Rp300.000,00 menggunakan JakCard, meninggalkan kucing di PUSKESWAN dan menjemput kembali sekitar pukul 3 sore. Ketika menjemput, dokter menyampaikan bahwa 3 hari lagi kucing harus ke dokter untuk mengontrol jaitan. Kontrol bisa dilakukan di PUSKESWAN atau Vet di dekat rumah. Selain itu dokter juga memberi resep obat yang harus ditebus.
     Keadaan kucing saya setelah operasi masih linglung (efek obat bius) dan cenderung tidak mau makan. Namun ketika malam hari saya cek lagi, ternyata makanan basah yang saya taruh sudah dilahap habis. Selama 3 hari kucing saya taruh di dalam kandang sendirian, tidak lupa 2 kali sehari juga diberi obat. Setelah 3 hari saya putuskan kembali ke PUSKESWAN saja. Ketika kontrol Alhamdulillah keadaan kucing sehat dan luka jaitan sudah rapi tertutup. Terakhir, dokter menyuntikan anti radang ke leher atas kucing. Untuk biaya pemeriksaan dan pengobatan hari ini adalah Rp50.000,00. Kata dokter obat yang kemarin dihabiskan saja, kucing sudah boleh dilepas tapi mesti diperhatikan. Karena saya khawatir, akhirnya sampai rumah kucing tetap saya taruh kandang selama 4 hari kedepan sembari menghabiskan obat. Sekarang keadaan kucing saya sudah lincah dan sehat seperti biasa 😊





Semoga tulisan saya bermanfaat bagi yang membacanya.
Love, Irena.


24 comments:

  1. Terimakasih kak infonya. Bermanfaat untuk aku yg sedang mencari info steril kucing di daerah Jakarta πŸ™πŸ˜

    ReplyDelete
  2. Kan ada yg gratis....kok byr?

    ReplyDelete
  3. Boleh minta nomor tlp puskeswan? Saya sudah cari, tidak ada adanya no tlp rshj tp no tlp tidak dpt dihubungi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya dapet dari web lain, no.telp puskeswan (021)78842364
      untuk memastikan jadwal praktek dan pelayanan yang digunakannya

      Delete
  4. Trimakasih infonya, sangat membantu😍

    ReplyDelete
  5. ceritanya membantu sekali terimakasih. Boleh minta no telp puskeswan nya ga ya?

    ReplyDelete
  6. Wow, informasi yg sangat membantu. Makasih atas sharingnya.

    ReplyDelete
  7. Terimakasih Mbak Irena. Sangat amat bermanfaat untuk saya yg mau steril kucing betina, kebetulan domisili dekat puskeswan Ragunan. Salam kenal..

    ReplyDelete
  8. Kucing ku bru selesai steril dan ini msh di perban bekas jahitannya..
    Ini apakah di lepas perban ny apa d biarin aja ya??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setelah 4 hari kontrol doktor hewan lagi mbak, sekalian ganti/copot perban

      Delete
  9. Kalo steril untuk kucing betina ras
    mix dome brp ya?

    ReplyDelete
  10. Kalo untuk kucing betina ras mix domestik berapa ya?

    ReplyDelete
  11. Apakah pembarayannya hanya bisa pakai jak card saja? Uang cash bisa atau tidak ya? Soalnya saya tidak punya jak card. Dan apa boleh saya meminta no telfon puskeswan? Terimakasih:)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mhn maaf bantu jawab, sekarang sudah bjsa transfer pakai bank apa saja

      Delete
  12. Apakah puskeswan ragunan menerima pasien dari domisili selainjakarta?

    ReplyDelete
  13. Holes minta no more kontak puskeswan ragunan..?
    Terima kasih banyak

    ReplyDelete
  14. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  15. Tq sharing kak... Apakah setelah operasi kucingnya dikasi coller yg dileher itu kak?? Mohon dijawab ya kak

    ReplyDelete
  16. Terima kasih sharingnya kak, dengan dokter siapa ya disterilnya waktu itu ?

    ReplyDelete
  17. Maaf mau tanya, kalo kucing nya suka tbtb nyerang itu gimana mau disterilny yaa? Mau steril kucing ras persia, tapi takut dokternya diserang 😭

    ReplyDelete
  18. Kak Selama perawatan pasca steril pakai collar nggak? Kalau iya d pakaikan berapa lama? Saya baru steril kucing tp dia nggak mau pakai collar, ngamuk2. Terus setelah seminggu, perbannya dibuka dia jilat2 lukanya. Apa nggak Papa ya?

    ReplyDelete